Social Icons

11 March 2013

FITOPLANKTON MENGURANGI PEMANASAN GLOBAL

Plankton, khususnya fitoplankton  merupakan salah satu produsen primer perairan dengan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup (ikan dan lainya). Selain itu, fitoplankton juga merupakan salah satu produsen primer didarat dengan menyumbangkan oksigen yang di hasilkan dari proses fotosintesis. Tercatat bahwa pohon produsen oksigen kedua dibumi dengan menyumbangkan oksigen sebesar 20%, dan untuk 80% sisanya dihasilkan dari hasil fotosintesis terumbu karang dan fitoplankton. Selain pohon, terumbu karang dan fitoplankton juga ikut andil mengurangi pemanasan global dengan memanfaatkan karbondioksida (CO2) untuk proses fotosintesis.
Selain itu, dengan berespirasi dengan menghasilkan oksigen dilaut yang menimbulkan gelembung-gelembung oksigen, kemudian gelembung udara tersebut pecah yang selanjutnya melepaskan oksigen tersebut ke udara. Dierdre Toole dari Institusi Oceanografi Woods Hole (WHOI) dan David Siegel dari Universitas California, Santa Barbara (UCSB) keduanya merupakan para ilmuan yang melakukan penelitian mengenai fitoplankton dalam mengurangi proses pemanasan global.
Penelitian yang dibiayai oleh NASA tersebut mengungkapkan ketika matahari menyinari lautan, lapisan atas atau mixed layer laut (sekitar 25 meter dari permukaan laut) memanas, dan menyebabkan stratifikasi suhu yang cukup tinggi dengan lapisan laut di bawahnya (deep water). Lapisan atas dan bawah tersebut terpisah oleh lapisan thermocline dan tidak saling tercampur. Plankton hidup pada mixed layer, tapi nutrisi yang diperlukan oleh plankton terdapat lebih banyak di lapisan deep water. Karenanya, plankton mengalami malnutrisi.
Akibat kondisi malnutrisi ditambah dengan suhu air yang panas, plankton mengalami stress sehingga lebih rentan terhadap sinar ultraviolet yang dapat merusaknya. Karena rentan terhadap sinar ultraviolet, plankton melindungi diri dengan menghasilkan zat dimethyl sulfonio propionate (DMSP) yang berfungsi untuk menguatkan dinding sel mereka. Zat ini jika terurai ke air akan menjadi zat dimethyl sulfide (DMS). DMS kemudian terlepas dengan sendirinya dari permukaan laut ke udara. Di atmosfer, DMS bereaksi dengan oksigen sehingga membentuk sejenis komponen sulfur. Komponen sulfur pada DMS kemudian saling melekat dan membentuk partikel kecil seperti debu. Partikel-partikel kecil tersebut kemudian memudahkan uap air dari laut untuk berkondensasi dan membentuk awan.
Jadi, secara tidak langsung, plankton membantu menciptakan awan. Awan yang terbentuk menyebabkan semakin sedikit sinar ultraviolet yang mencapai permukaan laut, sehingga plankton pun terbebas dari gangguan sinar ultraviolet. Awan yang disebabkan oleh plankton ini, dipercaya dapat memperlambat proses pemanasan bumi, serta memiliki efek besar tehadap iklim bumi. Namun, untuk membuktikan hal tersebut, masih harus dilakukan penelitian lanjutan yang seksama. Penelitian yang dilakukan di Laut Sargasso, lepas pantai Bermuda ini juga menemukan secara mengejutkan bahwa partikel DMS ini dapat terurai dengan sendirinya di udara setelah tiga sampai lima hari saja. Padahal, karbondioksida di udara, dapat bertahan hingga berpuluh-puluh tahun. Karena penguraian alamiah DMS sangat cepat, DMS tidak akan menimbulkan efek rumah kaca, tidak seperti karbondioksida.
Jadi, bersyukurlah karena mereka kita masih bisa menghirup udara dengan bebas untuk kelangsungan hidup. Lalu yang terpenting dan terutama, bersyukurlah karena Tuhan mu (Allah S.W.T) telah menciptakan mereka.
readmore...

04 March 2013

PENANGANAN KOI PERTAMA KALI TIBA



Dewasa ini, ikan Koi telah menjadi primadona bagi para pelaku hobis ikan hias. Memelihara Koi adalah hobi yang menyenangkan dan diyakini dapat mengurangi tingkat stress karena Koi adalah ikan yang pintar dan bisa diajarkan untuk makan dari tangan anda, Koi juga dapat mendengar serta akan merespon suara-suara terutama suara dari pemiliknya. Hal ini lah yang menjadi daya tarik para inshan perikanan untuk memelihara ikan Koi. Namun, ikan Koi merupakan ikan yang mudah stress, apalagi saat proses pengangkutan dari tempat asal menuju tempat kita. 
Berikut ini adalah beberapa tahapan memperlakukan Koi yang baru datang atau baru di beli, Koi yang baru wajib untuk kita karantina dulu walaupun ikan tersebut kelihatan sehat atau dari tempat yang sangat terpercaya sekalipun. Kebanyakan permasalahnya Koi akan mengalami stres ketika dalam perjalanan ini bisa dimungkinkan karena banyak faktor yang membuat koi stres selama dalam perjalanan salah satunya adalah perubahan suhu. ikan Koi yang baru tiba perlu di karantina terlebih dahulu, namun hal ini memerlukan bak karantina khusus. berikut ini tahapan karantina yang perlu dilakukan tanpa memerlukan bak karantina khusus:
  1. Bersihkan kolam yang akan digunakan, rendam peralatan yang akan digunakan pada pemeliharaan ikan Koi (filter, selang aerasi, batu aerasi dan lainnya) selama 1 hari.
  2. Selanjutnya, isi kolam atau akuarium dengan air bersih sambil di aerasi kuat selama 3 hari.
  3. Selanjutnya, set suhu air sesuai dengan suhu air didaerah asal ikan Koi.*
  4. Setelah ikan Koi sampai di tempat,masukan plastik packing yang ada ikannya kedalam bak kolam atau akuarium selama 30 menit, hal ini bertujuan untuk proses aklimitasi atau adaptasi suhu air di plastik packing dengan suhu pada kolam pemeliharaan yang akan digunakan.
  5. Selanjutnya, keluarkan ikan didalam plastik packing ke dalam kolam pemeliharaan secara perlahan (biarkan ikan keluar dengan sendirinya dari dalam plastik packing).
  6. Selanjutnya, puasakan ikan selama 2-3 hari.
  7. Pada hari ke-3, setelah ikan beradaptasi dengan air kolam pemeliharaan, langkah selanjutnya adalah menghilangkan parasit atau kutu ikan yang menyerang ikan Koi.*
  8. Selanjutnya, masukan garam ikan dengan konsentrasi 1 ppm, setelah dilakukan penambahan garam ikan, selanjutnya biarkan selama 2-3 hari.
  9. Kemudian, ganti air yang masih mengandung garam pada kolam secara bertahap setiap 2-3 hari sekali, mulai dari 20%, 40% dan 60%.


Catatan:

* biasanya ikan yang dikirim selalu dalam keadaan sehat, jadi alangkah baiknya ikan Koi yang baru sampai ditempat dipisahkan antara ikan yang terkena parasit atau kutu ikan dengan ikan yang sehat.
* turunkan suhu secara bertahap 2 derajat celcius per 3-5 hari hingga suhu sama dengan suhu kolam sekarang. Hal ini bertujuan untuk proses aklimitasi suhu air tehadap ikan.

readmore...

25 February 2013

Jeritan Anak pantai

Alhamdulillah,.
kmari sadaya warga jabar tos nyobos, sok tah ayeuna mah pokok na saha wae nu kenging, mugia tiasa mimpin JABAR k anu langkung sae, tong hilap weh tah akses k palabuhan ratu di perhatoskeun, apanan palabuhan ratu teh salah satu akses penghasilan sumberdaya alam (*cenah saur nu entos-entos) mulai ti hasil bumi (batu,kesik), air (listrik, lauk, pariwisata). sok atuh ari saladar da abdi mah nyakin sadaya calon pemimpin JABAR teh palinter, mangga atuh gera dileresken sagala tajuk anu d rencanakeun gera enggal di realisasikeun, anu gaduh hutang nu kapungkur mangga di lajeungkeun deui, tong nambru kawas bangke dina catetan luhureun kertas hungkul.
Tapi awas tong mentang-mentang pada pinter, tong dugi ka ngabobodo ka masyarakat JABAR
Mung sakitu tulisan jeritan hati kuring,
hatur nuhun.
*ORANG PALABUHAN RATU & JABAR ASLI
readmore...

13 April 2012

PERTANYAAN GOKIL SEPUTAR PERIKANAN

Kenapa ikan yang telah diuntik dengan hormon ovaprim, HCG atau hipofisa, perut ikan tersebut mengembang atau bertambah besar.?
Karena hormon tersebut akan menyebabkan gonad yang berada didalam perut ikan mengembang.

Kenapa telur yang dikeluarkan secara paksa (si belah perutnya)  tanpa melalui proses ovulasi, telur tersebut tidak akan dibuahi oleh sperma.?
Karena telur yang dikeluarkan secara paksa mikrofil telurnya masih ditutupi polikel telur.

Bagaimana cara membedakan telur yang belum siap ovulasi atau yang dikeluarkan secara paksa dengan telur yang keluar melalui proses ovulasi.?
Telur yang belum siap ovulasi atau dikeluarkan secara terpaksa maka masing-masing telurnya lengket antara 1 dengan yang lainnya walaupun telah diberi larutan NaCl fisiologis dengan kadar garam 0,9%.

Kenapa ikan yang akan dipijahakan secara alami atau semi alami, bagian tubuhnya tidak boleh cacat, terutama bagian sirip dada dan ekor.?
Karena sirip dada dan ekor berfungsi untuk mengipas-ngipas telur yang telah di keluarkan indukan tersebar dan menempel dikakaban.

Kenapa sebelum proses pemijahan harus dilakukan pengeringan kolam, kolam tersebut harus dikeringkan samapai permukaan dasar kolam retak-retak.?
Karena selain untuk mengistirahatkan lahan kolam, membasmi hama penyakit atau menghilangkan senyawa dan gas-gas beracun. Ternyata Retak-retak pada dasar kolam ketika di isi air akan mengeluarkan tercium bau tanah yang mengandung zat feronom. zat ini dapat memicu petrichor (merangsang pengeluaran hormon pemijahan).
readmore...

SEJARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN KELAUTAN


Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumberdaya perikanan yang melimpah untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sejak zaman kerajaan Hindhu-Budha di Indonesia, banyak kerajaan-kerajaan yang sudah menyadari  manfaat dari sumberdaya perikanan, baik hanya sekedar memanfaatkan laut sebagai jalur perdagangan maupun sebagai mata pencaharian (penangkapan ikan). Namun, dengan melimpahnya sumberdaya perikanan Indonesia, hal ini tidak serta merta menjamin kesejahteraan penduduk Indonesia. Dalam mencermati pembangunan  Indonesia selama ini, secara empiris pembangunan kelautan dan perikanan kurang mendapat  perhatian dan  selalu diposisikan sebagai pinggiran dalam pembangunan ekonomi nasional. Kondisi ini sangat ironis, mengingat hampir  70% wilayah Indonesia merupakan lautan yang mempunyai potensi ekonomi yang sangat besar, sehingga negara Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia atau  “ The largest archipelago country in the world”. Melihat hal tersebut, berbagai kebijakan perikanan dan kelautan pun terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Lengkapnya bisa di download Di dieu Gan.

readmore...