Nama
lengkapku adalah Muhammad alpanda, aku terlahir di keluarga yang cukup berada.
Namun akibat suatu kejadian perusahaan keluarga ku mendadak bangkrut, yang
sehingga memaksa orang tua ku untuk menitih karirnya kembali dari awal.
Beberapa profesi pernah ayahku kerjakan, mulai dari petani ikan serta petani
sawah dan kebun, karena kebetulan keluarga kami memiliki lahan yang cukup luas
untuk di garap.
Walaupun
kehidupan keluargaku serba berkecukupan dan sering memanjakan ku, tapi aku di
didik dengan cara yang unik, yang mungkin orang tua lain jarang menerapkan hal
ini kepada anak-anaknya. Ketika aku menginjak kelas 4 SD aku sangat pemalu
ketika di suruh tampil di depan umum, akhirnya setelah kejadian itu kedua orang
tua ku menyuruhku membantu kakek ku yang memang biasa berjualan daging potong
di pasar. Sungguh ketika itu aku malu di lihat oleh teman-temanku. Ketika kelas
5 SD, setiap hari minggu aku di paksa untuk berjulan pisang sendiri di pasar,
dan ketika kelas 6 SD aku disuruh menjaga WC di tempat pariwisata (pantai) yang
memang milik kakek paman ku. Sungguh dari kelas 6 SD sampai kelas 3 SMP aku
measakan malu yang amat sangat ketika sekolah, apalagi aku sering di ejek oleh
teman-teman ku dan sering berantem ketika sekolah karena masalah ejekan
tersebut. Dan akhirnya ketika menginjak SMA aku menyadari apa yang telah di
lakukan kedua orang tua ku bukanlahhanya sekedar perintah biasa, akan tetapi
untuk mendidik mental, rasa percaya orang lain tehadap kita dan dapat
bertanggung jawab. Ketiga komponen tersebut aku dapatkan ketika menjaga WC,
karena tidak setiap orang dapat menjaga WC tersebut, orang yang menjaga WC
haruslah orang jujur dan bertanggung jawab.
Ketika
libur SMA tiba kali ini orang tua ku menyuruhku untuk ikut berlayar menangkap
ikan, aku tidak menanyakan alasannya “kenapa”, karena aku yakin orang tua ku
mempunyai maksud tertentu sehingga menyuruhku melakukan hal tersebut. Selama 2
minggu aku menjadi seorang nelayan dadakan. Dan menyuruhku berhenti untuk
menjadi nelayan. Namun aku belum menemukan jawabn kenapa orang tua ku menyuruh
melakukan hal tersebut. Aku setiap hari memikirkan hal tersebut, namun tak
pernah ku temukan jawabannya. Mulai dari kelas 1 SMA hingga lulus aku selalu
menjadi penjaga WC setiap weekend. Tapi walaupun aku sudah mencoba berbagai
profesi, satu profesi yang sampai sekarang belum pernah coba untuk
menggelutinya walaupun cuma sehari, profesi itu adalah menjadi tukang ojeg,
karena sampai sekarang pun ibuku melarang keras aku untuk mengendarai kendaraan
beroda dua tersebut, katanya sih dia tidak mau khawatir dan takut terjadi
sesuatu sama aku.
Dan
ketika lulus di dalam kepala ku tertulis jelas sebuah pertanyaan, “mau kemana
dan jadi apa aku sekarang…???”. Dikala itu aku benar-benar galau tingkat dewa.
ada salah satu guru di SMA yang menyarankan ku untuk kuliah tetapi aku tidak
mau menjadi duri di dalam daging dalam keluarga ku yang selalu menjadi beban
keluarga ku. Hingga akhirnya ibuku menawarkan sebuah pilihan yang wajib ku
pilih bila aku tidak menemukan pilihan lain selain pilihan ibuku. Pilihan yang
di berikan oleh kedua orang tua ku adalah kuliah atau mencoba mendaftar masuk
angkatan laut. Kedua pilihan tersebut aku tolak karena tidak pas dengan apa
yang sudah menjadi prinsif hidupku. Akhirnya aku mencoba beberapa pilihan ku
sendiri yakni mengikuti beberapa test beasiswa untuk masuk perguruan tinggi
negeri (UGM, ITB, IPB dan UNPAD). Aku menyadari bahwa kecil kemungkinan diriku
lolos dalam seleksi tersebut karena aku memang bukan siswa yang mempunyai nilai
tertinggi di kelas, masuk kelas juga asal-asalan, maklum masa-masa SMA,,J..
tapi nasib berkata lain aku lolos seleksi beasiswa UNPAD jurusan perikanan. Ya,
mungkin itu lah hidup, tak ada yang bisa menebak masa yang akan datang. Dan
akhirnya aku memilih pilihan ku sendiri, dengan rasa puas dalam hati yang
mungkin hanya di miliki beberapa orang saja. Sampai sekarang aku masih
terdaftar menjadi mahasiswa UNPAD jurusan perikanan semester ke-6. Tapi hal
tersebut belum membuatku merasa puas seutuhnya karena impian ku dari kecil
adalah kuliah di negara lain (terutama jepang).
Walaupun
aku bukanlah seorang para motivator terkenal seperti Mario teguh,andrie wongso
ataupun yang lainnya. Tetapi setelah menulis ini ada beberapa hal yang ingin
saya sampaikan kepada para pembaca yakni ; jangan pernah membantah apa yang
diperintahkan kedua orang tua karena setiap perintahnya pasti mempunyai maksud
yang baik, tanamkanlah sejak dini rasa mental yang tinggi, jujur, tanggung
jawab, dan rasa percaya orang lain terhadap kita, selalu ada pilihan dalam dalam
hidup kita untuk di pertimbangkan serta berusahalah untuk meraih apa yang kita
yakini dan cita-citakan karena hasilnya lebih memuaskan ketimbang hasil yang
hanya mengandalkan bantuan orang lain.
readmore...